Sedih

Tuhan.....

Setiap kali aku memiliki pasangan aku selalu mencintainya sepenuh hati dan menyayanginya setulus hati.

Dan aku selalu menaruh kebahagianku kepada orang yang sangat aku sayangi. Tetapi dengan begini Tuhan aku kerap kali meyakiti diriku sendiri 😭

Jika ini tidak baik untukku Tuhan, mampukan aku untuk berubah menjadi biasa saja dalam hal mencintai dan menyayangi pasanganku.

Aku juga ingin Bahagia Tuhan 🙏🏻

SAD

Sebenarnya apa yang kau cari didunia ini.

Jika hanya ingin selalu bersabar saat tersakiti hanya dengan alasan kau yakin akan menemukan yang lebih baik dimasa depan dari hasil kesabaranmu.

Segitu yakinnya kah kau akan tetap hidup dimasa depan?

Bagaimana jika besok lusa atau bahkan satu menit lagi adalah menit terakhirmu menghembuskan nafas?

Aku benci ketidak adilan ini

Aku benci orang-orang yang melukaiku yang membuatku menangis.....

Seandainya aku boleh jujur

Aku ngak pernah cerita ini ke siapa-siapa

Sejak aku kehilangan bapak 8 tahun yang lalu, sejak saat itu aku merasa duniaku sepi dan gelap

Tidak pernah mendapat perhatian dari seorang mama, tidak punya terlalu banyak teman, sejak aku SMP aku sudah tidak tinggal bersama kedua org tuaku, dulu waktu bapak masih hidup hanya dia yang selalu perhatian denganku, teman bercerita dan sumber semangatku..

Sejak saat itu aku adalah anak yang selalu kesepian setiap harinya, selalu menangis  setiap malam tiba dan masih aku rasakan hingga saat ini, umurku 27 tahun sekarang..

Di mata teman2ku aku wanita kuat dan tegas  tidak terlalu lembut dalam bertutur kata tetapi baik hatinya, ya aku membenarkan itu, tapi 1 yang mereka tidak tau aku lemah dan tidak setegas itu di depan pacarku. 

Aku lemah dan aku terlalu menaruh kebahagianku pada 1 org, yaitu pasanganku..

Seandainya Guido tau dengan keadaan dia yang sekarang ini, yang hanya bisa meluangkan waktu 1 hari dalam seminggu untuk ku, aku sangat benci bila waktu itu dia gunakan utk kepentingan yang lain apalagi bersama org lain. Kedengarannya mungkin ini sedikit egois, tapi aku maunya begitu.

Jika diberi kesempatan, aku ingin sekali memberitahunya bahwa  menghabiskan waktu bersama dia adalah kebahagianku yang sesungguhnya. Di perhatikan dan disayangi oleh guido adalah segala bentuk kasih yang aku rasakan dari bapak, mama, keluarga dan teman2.. tapi saying guido gak pernah menanyakan itu kepadaku..

Aku sedih benar2 sedih ketika guido mulai bilang, sayangku untuk nya terlalu berlebihan dan itu lebay.

Seandainya aku boleh paksa Tuhan, aku ingin Guido menyayangiku lebih dari aku menyayanginya..

Dengan begitu aku tidak akan pernah lagi merasakan sakitnya kehilangan orang yang paling aku sayangi utk ke sekian kalinya…

Able to Forget

Aku pernah berdoa kepada TUHAN saat aku benar-benar berada dititik terendahku aku berkata “aku ikhlas Tuhan dan jika memang dia benar-benar bukan jodohku tolong angkat semua rasa sayangku untuknya”. Doa yang selalu aku ulang-ulang sampai dimana aku lupa kapan terakhir kalinya aku berhenti mendoakan itu, dan aku benar-benar merasakannya hingga detik ini. Kini apapun yang bermunculan tentang dia hatiku mulai terbiasa dan tak ada lagi rasa apa-apa.

Sabtu ini 13 maret dia akan melangsungkan pernikahannya, dan entah kenapa semakin mendekati hari bahagianya, semua seolah berdatangan memberikan kabar akan hal itu kepadaku, bahkan melalui orang-orang yang tak terduga.

Hebatnya Tuhan memang benar-benar menjawab doaku, membuat semua seakan tak pernah terjadi apa-apa dan tak ada rasa apa-apa.

Aku bersyukur dimasa-masa tersulitku Tuhan tidak membiarkan aku sendirian melewatinya. Banyak orang-orang baik yang Tuhan hadirkan untuk menjadi penolong dihidupku. 

Terimakasih Tuhan 😇